LINGKUNGAN
1.
PERHATIAN
TERHADAP LINGKUNGAN
Perhatian yang besar tentang lingkungan hidup dimulai dalam dasawarsa
1950-an sebagai akibat terjadinya masalah lingkungan yang ditimbulkan oleh
penggunaan teknologi modern dan yang dirasakan merugikan orang.sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tampak saling berkaitan dengan
perkembangan ekonomi. Begitu juga sebaliknya, pertumbuhan ekonomi didukung oleh
perkembangan IPTEK. Upaya manusia untuk menerapakan IPTEK demi keuntungan
ekonomi jangka pendek, namun akan berakhir dengan timbulnya dampak negative
terhadap lingkungan dalam jangka panjang. Pada waktu itu banyak kota besar
,misalnya Los Angeles, mengalami masalah asap yang menyerupai kabut, yang
disebut Smog. Kabut asap itu berasal dari mobil dan pabrik mengalami reaksi
kimia waktu terkena sinar matahari. Kabut asap itu dapat berlangsung
berhari-hari dan mengganggu kesehatan, terutama saluran pernafasan serta
merusak pertanaman sayuran dan buah-buahan. Dalam tahun 1962 terbitlah buku The Silent Spring (musim semi yang sunyi)
karangan Rachel Carson yang mempunyai pengaruh besar terhadap kesadaran
orang terhadap lingkungan hidup. Dalam bab 1 bukunya Carson bercerita tentang
hari depan, antara lain: “Penyakit misterius telah menyerang ayam,sapid an
domba sakit dan lalu mati. Dimana-mana terdapat bayangan kematian. Para petani
berbicara tentang banyaknya penyakit dalam keluarga mereka. Para dokter
menghadapi teka-teki penyakit baru yang timbul diantara para pasiennya.
Kematian seakan-akan tak dapat diterangkan terjadi bukan kepada orang dewasa
saja, melainkan juga kepada anak-anak yang tiba-tiba menjadi sakit waktu
bermain dan meninggal dalam beberapa jam kemudian. Ada kesunyian yang aneh,
misalnya burung-burung entah kemana pergi dan masih banyak lagi musibah yang
disebutkan Carson.
Tak lama setelah buku “Musim semi yang sunyi” itu diterbitkan, dunia kembali
lagi dihebohkan oleh penyakit baru yang mengerikan yang telah menyerang manusia
dan hewandi teluk Minamata,Jepang. Manusia yang terserang menderita sakit
dengan gerakannya yang tidak terkontrol. Banyak penderita mengalami
kematian. Ikan menjadi mengambang di permukaan laut, burung tiba-tiba jatuh
dari udara, ayam,anjing dan musang menjadi gila. Penyakit aneh itu pun terkenal
dengan sebutan penyakit Minamata. Ada pula laporan penyakit baru pun telah
terjadi di Itai-itai,Jepang. Pada penyakit ini, penderita menjadi rapuh dan
mereka mengalami patah tulang di banyak tempat. Mereka menderita sakit yang
hebat. Penyakit itu pun dinamai dengan penyakit itai-itai. Penyakit Minamata
dan itai-itai dilaporkan di Jepang berturut-turut pada tahun 1955 dan 1956.
Dalam tahun 1968 Jepang melaporkan secara resmi menyatakan logam air raksa
menjadi penyebab dari penyakit Minamata dan logam cadmium sebagai penyebab dari
penyakit itai-itai. Kedua logam itu berasal dari pencemaran industry . tak
mengherankan perhatian terhadap lingkungan pun menjadi meningkat pada tahun
i960-an karena masalah pencemaran tersebut. Kemudian lebih memuncak lagi ketika
di adakan Konferensi Stocholm pada
tahun 1972. Setelah konferensi tersebut perhatian terhadap lingkungan meningkat
juga di Negara-negara byang sedang berkembang.
Dalam tahun 1973 pecah lah lagi perang Arab-Israel. Sebagai senjata politik
Arab dan Negara produsen minyak (OPEC) melakukan embargo minyak dan seluruh
dunia menjadi terkejut. Itu disebabkan karena minyak bukanlah bahan bakar yang
tidak terbatas jumlahnya, melainkan langka. Negara-negara OPEC yang menguasai
produksi minyak mulai menaikan harga minyak , sehingga minyak bukan hanya
langka, melainkan juga mahal. Minyak adalah suber energy utama yang menyangkut
kebutuhan yang sangat penting dalam kehidupan orang, misalnya untuk memproduksi
pangan, masalah penerangan, dan pemanasan rumah di Negara-negara beriklim
sedang, untuk industry dan transportasi. Karena itu kelangakaan dan kemahalan
harga minyak sangat mempengaruhi ekonomi di banyak Negara, baik itu Negara maju
maupun Negara yang sedang berkembang. Ada gejala pada tahun 1970-an
perhatian terhadap energy ini telah mendesak perhatian terhadap
lingkungan. Misalnya lagi yaitu tercemarnya bahan makanan oleh racun
pemberantas hama tidak mempengaruhi rasa bahan tersebut, sehingga tidak kita
rasakan. Efeknya apabila ada, barulah terasa dalam jangka panjang kecuali tentu
jika pencemaran itu mencapai tingkat yang tinggi. Pergeseran perhatian itu
dapat kita lihat dari makin bertambahnya investasi dalam penelitian untuk
memecahkan masalah energy antara lain yaitu batubara, sinar matahari, angin,
dan gelombang laut.
Orang sadar betapa pentingnya energy. Orang tak ingin lagi hidupnya dan
keselamatan negaranya di ombang-ambingkan oleh BBM. Baik kenaikan dan
penurunannya harga BBM itu sendiri telah mengoncang banyak Negara dan seluruh
system perekonomian internasional. Untuk mendapatkan energy yang cukup dan
mantap orang bersedia untuk mengorbankan linkungan dan sumber daya alam baik
sedikit atau banyaknya dalam pemanfaatannya. Hal ini bisa kita lihat misalnya
Amerika Serikat. Salah satu embargo minyak oleh OPEC ialah dikendorkanya mutu
udara oleh Presiden Nixon. Dengan pengendoran itu bahan bakar yang mengandung
lebih banyak blerang dapat digunakan. Pembakaran bahan bakar ini akan menaikan
zat pencemaran gas SO2 dalam udara. Jadi dapat kita perkirakan
tekanan terhadap lingkungan hidup dari sector perkembangan energy akan makin
meningkat. Hal ini juga dapat diperkirakan akan terjadi di Indonesia.
Eksploitasi BBM akan terus meningkat. Makin banyak batubara yang digunakan dan
pembangunan bendungan juga akan ditingkatkan. Eksploatasi sagu dan nipah untuk
produksi alkoholuntuk bahan bakar akan terjadi. Semua itu akan mempunyai dampak
yang besar terhadap lingkungan. Karena itu sedini mungkin haruslah kita cari
jalan keluarnya untuk dapat menyediakan energy dengan kerusakan lingkungan
sekecil mungkin, bahkan untuk dapat menggunakan energy itu untuk menaikan
kualitas lingkungah hidup.
Masalah lingkungan antropogenik sebenernya tidaklah menurun, melainkan
meningkat. Bahkan sebagian masalah lingkungan itu bersifat global dan mengancam
kehidupan diseluruh bumi. Masalah serius yang bersifat regional ialah masalah
hujan asam dan yang bersifat global pemanasan global, kepunahan jenis dan
kerusakan lapisan ozon di stratosfer.
Hujan asam disebabkan oleh pencemaran udara yang berasal dari pembakaran fosil,
yaitu gas bumi, minyak bumi dan batubara. Pembakaran itu menghasilkan gas
oksida blerang dan gas oksida nitrogen. Kedua jenis gas ini di dalam udara akan
mengalami reaksi kimia menjadi asam, yaitu asam sulfat dan asam nitrat. Asam
itu dapat langsung terbawa angin ke permukaan bumi dan mengenai makhluk hidup
dan bangunan. Asam yang berlangsung mengenai permukaan bumi ini disebut
deposisi kering.
Sebagian asam itu terbawa angin ke atas dan terbawa oleh hujan yang turun ke
bumi dan disebut deposisi basah. Deposisi kering dan basah secara popular
disebut hujan asam.
Hujan asam telah menyebabkan kematian banyak organism air sungai dan danau.
Beribu danau di Afrika Utara dan Eropa telah mengalami kematian. Di Eropa sekitar
50 juta hektar hutan telah mengalami kerusakan oleh hujan asam.
Pemanasan danau dan sungai serta kerusakan pada hutan dan tanaman pertanian
telah menyebabkan kerugian bermiliyar dolar setiap tahun. Selain itu hujan asam
juga menaikan kelarutan bebrapa jenis logam. Hujan asam juga mengakibatkan
kerusakan pada bangunan yang tak ternilai harganya pada gereja dan monument
bersejarah yang terbuat dari marmer, misalnya di Roma dan Athena.
Pemanasan global ialah peristiwa naiknya intensitas efek rumah kaca (ERK). ERK
terjadi karena adanya gas dalam atmosfer yang menyerap sinar panas, yaitu sinar
inframerah yang dipancarkan oleh bumi. Gas itu disebut gas rumah kaca (GRK).
Dengan penyerapan itu sinar panas terperangkap sehingga naiklah suhu permukaan
bumi.
Istilah efek rumah kaca berasal dari pengalaman petani di daerah iklim sedang.
Pada musim gugur, musim semi dan musim dingin pada waktu suhu masih dingin,
petani masih menanam sayuran dan bibit tanaman dalam rumah kaca. Pada siang
hari ketika itu hari cerah suhu dalam rumah kaca itu lebih tinggi
daripada diluar bangunan walaupun alat pemanas tidak dinyalakan. Kenaikan suhu
itu disebabkan oleh terperangkapnya panas di dalam rumah kaca itu. keterang itu
menunjukan efek rumah kaca tidak lah berkaitan dengan dibangunnya banyak gedung
yang bedinding kaca.
Seandainya tidak ada gas rumah kaca dan karena itu tidak ada efek rumah kaca,
suhu permukaan bumi rata-rata akan hanya -180C saja,terlalu dingin
bagi kehidupan makhluk hidup. Dengan adanya efek rumah kaca suhu bumi rata-rata
adalah 150C.
Tetapi pada akhir-akhir ini tercatat kenaikan kadar gas rumah kaca dalam
atmosfer yaitu CO2 dan beberapa gas lainnya. Dengan naiknya gas rumah kaca itu
dikhawatirkan intensitas efek rumah kaca akan meningkat sehingga permukaan bumi
akan menaik lagi. Inilah yang disebut sebagai pemanasan global.
2.
DAMPAK
YANG DI DAPAT DARI PEMANASAN GLOBAL (GLOBAL WARMING)
Pemanasan global akan mempunyai berbagai macam dampak akibat dari penyebab
utama di atas yaitu:
a. Naiknya suhu daerah pertanian
b. Naiknya suhu akan menyebabkan perubahan
iklim sedunia, yaitu perubahan curah hujan
c. Pemanasan global akan menaikan frekuensi
maupun intensitas badai.
d. Pemanasan global juga akan menaikan
permukaan air laut. Kenaikan suhu itu akan menyebabkan bertambahnya volume air
laut. Dampak ini akan menjadikan tergenangnya daerah pantai yang rendah dan
mengakibatkan erosi pada pantai.
e. Pemanasan global juga akan menyebabkan
es menjadi meleleh dan mencair di daerah kutub sehingga ini akan menyebabkan
volume air bertambah.
f. Menipisnya hutan tropis. Sumber utama
CO2 adalah pembakaran bahan bakar fosil. Biomassa hutan mengandung
banyak karbon. Jika hutan ditebangi dan kayunya dibakar atau membusuk karbon
yang tersimpan didalamnya akan lepas ke udara sebagai CO2 yang
penting.
g. Kepunahan jenis merupakan masalah yang
banyak di risaukan. Setiap makhluk hidup mengandung gen yaitu sifat keturunan.
Kepunahan jen berarti hilangnya sumberdaya gen yang mengurangi kemampuan kita
dalam membangun industry, pertanian, perhutana, perikanan dan perternakan.
Penyebab kepunahan jenis adalah karena hujan asam dan penyusutan luas hutan.
h. Kerusakan lapisan ozon. Ozon
merupakan senyawa kimia yang terdiri dari tiga atom oksigen. Dilapisan atmosfer
yang rendah ia mengganggu kesehatan. Dilapisan atas atmosfer ia melindungi
makhluk hidup dari sinar ultraviolet yang di pancarkan matahari. Apabila kadar
ozon dalam lapisan itu berkurang, kadar sinar ultraviolet yang sampai ke bumi
akan bertambah. Dengan itu resiko untuk mengidap penyakit kanker kulit,
katarak, dan menurunnya kekebalan tubuh.
i. Krisis air bersih dan meluasnya krisis
tanah yang mengakibatkan menurunya kesuburan tanah, menurunya kestabilan tanah
dan pengubah lahan pertanian menjadi nonpertanian.
j. Makin rusaknya ekosistem laut yang
diakibatkan dari penangkapan ikan melampaui daya dukung lingkungan, pencemaran
laut yang bersumber dari bahan buangan atau limbah dari darat.
k. Meningkatnya ancaman limbah bahan
bahaya beracun akibat pencemaran industry.
Uraian tersebut menunjukan betapa
besarnya kerugian social ekonomi yang dapat diakibatkan oleh pemanasan global.
3. MANFAAT
DAN RESIKO LINGKUNGAN DI INDONESIA
Table sebagian dari
manfaat dan resiko dari lingkungan:
Sumber manfaat dan
resiko lingkungan
|
Manfaat yang
didapat
|
Resiko yang di
hadapi
|
Iklim:
suhu dan kelembaban
tinggi sepanjang tahun; curah hujan tinggi disebagian besar tempat; angin
lemah; penyinaran matahari tinggi
|
Baik untuk
pertumbuhan banyak tumbuhan dan hewan sepanjang tahun; tidak perlu investasi
besar untuk rumah dan pakaian khusus; persediaan air cukup.
|
Pertumbuhan yang
cepat hama; vector penyakit dan pathogen; resiko kejang panas; banjir dan
erosi; pendakalan danau, sungai, waduk dan saluran irigasi.
|
Gunung berapi
|
Persuburan tanah;
sumberdaya energy; air panas, pembentukan hujan dan penyimpanan air.
|
Letusan yang
mengakibatkan kerusakan dan kematian pada ternnak dan manusia; banjir lahar
hujan.
|
Flora dan fauna
|
Sumberdaya hayati
dan gen yang kaya; obyek ilmu pengetahua yang kaya.
|
Banyak hama, vector
penyakit dan pantogen.
|
Penduduk
|
Sumberdaya manusia
|
Penyusutan
sumberdaya lingkungan; pencemaran limbah dometik.
|
Pembangunan
|
Perbaikan sanitasi;
berkurangnya vector penyakit dan bertambahnya air pengairan.
|
Penyusutan
sumberdaya; pencemaran lingkungan akibat dari limbah industry dan transport.
|